Pada tahun 1926-1927, pemberontakan rakyat terhadap Pemerintah Hindia Belanda rontok di tengah jalan, Ibrahim Datuk Sutan Malaka atau yang lebih dikenal dengan Tan Malaka, sosok revolusioner yang tak berhasil mencegah pemberontakan prematur tersebut, terlepas dari tangkapan. Bersama dua sahabatnya, Subakat dan Jamaluddin Tamin, ia mendeklarasikan Partai Republik Indonesia di Bangkok, kemudian b…
Pada tahun 1926-1927, pemberontakan rakyat terhadap Pemerintah Hindia Belanda rontok di tengah jalan, Ibrahim Datuk Sutan Malaka atau yang lebih dikenal dengan Tan Malaka, sosok revolusioner yang tak berhasil mencegah pemberontakan prematur tersebut, terlepas dari tangkapan. Bersama dua sahabatnya, Subakat dan Jamaluddin Tamin, ia mendeklarasikan Partai Republik Indonesia di Bangkok, kemudian b…
Ia lahir dengan nama Ibrahim pada masa paceklik. Tepat ketika bundanya melahirkannya, seorang lelaki tua misterius mendatangi ayahnya, Sutan Rasyad, dan berkata bahwa kelak putranya akan membawa perubahan besar di dunia. Pada usia yang masih muda, gelak datuk pamuncak telah disandangnya. Gairahnya yang besar akan pengetahuan mendorongnya berlayar ke Nederland.